Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Rahasia makrifat : Rahasianya mengenal zat allah dan zat rasulullah

RAHASIA MAKRIFAT: RAHASIANYA MENGENAL ZAT ALLAH DAN ZAT RASULULLAH Ada pun makrifat itu rahsianya ialah mengenal Zat Allah dan Zat Rasulullah,oleh kerana itulah makrifat dimulakan:- 1. Makrifat diri yang zahir. 2. Makrifat diri yang bathin. 3. Makrifat Tuhan. APA GUNA MAKRIFAT? Ada pun guna makrifat kerana mencari HAKIKAT iaitu mengenal yang Qadim dan mengenal yang baharu sebagaimana kata: "AWALUDDIN MAKRIFATULLAH" Ertinya: Awal ugama mengenal Allah. Maksudnya mengenal yang mana Qadim dan yang mana baharu serta dapat mengenal yang Qadim dan yang baharu,maka dapatlah membezakan diantara Tuhan dengan hamba. BAITULLAH KALBU MUKMININ Sesungguhnya hati ini sewaktu bayi sehingga aqil baliq diibaratkan bunga yang sedang menguntum,tidak ada seekor ulat atau kumbang yang dapat menjelajahnya! apabila dewasa (aqil baliq) maka hati itu ibaratkan bunga yang sedang mengembang,maka masuklah ulat dan kumbang menjelajah bunga itu! Sesungguhnya amalan makrifat dan zikir yang dibaiah itu

Rahasia makrifat : Makrifat Tauhidul iman

RAHASIA MAKRIFAT : MAKRIFAT TAUHIDUL IMAN Makrifat adalah nikmat yang teramat besar, bahkan kenikmatan syurga tiada sebanding dengan nikmat menatap wajah Allah secara langsung. Itulah puncak dari segala puncak kenikmatan dan kebahagiaan. Rasulullah SAW  sendiri menjanjikan hal ini dan baginda pernah menyebut bahawa umatnya dapat melihat Allah SWT di saat fana  maupun jaga (sadar). KezahiraNya sangat nampak pada hamba. Hadis qudsi Al insanu syirri wa ana syirrohu (Adapun insan itu Rahasiaku Dan Aku pun Rahasianya). Firman Allah: Kuciptakan Adam dan anak cucunya seperti rupaku (Khalakal insanu ala surati Rahman). Kesimpulannya insan itu terdiri daripada tiga unsur, iaitu Jasad, Ruh/Nyawa dan Allah. Maka dengan itu hiduplah hamba. Adapun Jasad, Nyawa, dan Allah taala, bagaikan sesuatu  yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Umpama  langit, bumi, dan makhluk yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Bagaimanapun pandangan insan terhadap Tuhannya adala

KENALI JASAD,JIWA,RUH DAN HATI ANDA

KENALI JASAD, JIWA, RUH DAN HATI ANDA Pada umumnya orang hanya mengetahui manusia itu hanya terdiri dari jasad dan ruh. Mereka tidak memahami sesungguhnya manusia terdiri dari tiga unsur , iaitu: Jasad, Jiwa dan Ruh. Ini dapat dibuktikan dalam firman Allah Taala surah Shaad (38:71-73) yang bermaksud: Ingatlah ketika Tuhan MU berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Ku sempurnakan kejadiannya, maka Ku tiupkan kepadanya Ruh Ku. Maka hendaklah kamu tunduk bersujud kepadanya. Lalu seluruh malaikat itu bersujud semuannya. Pada ayat yang lain pula, Allah menjelaskan tentang penciptaan jiwa (nafs). Surah Asy Syams (91:7-10) . Firmanya yang bermaksud: Dan demi nafs (jiwa) serta penyempurnaannya, maka Allah ilhamkan kepada nafs itu jalan ketaqwaaan dan kefasikannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikannya dan sesungguhnnya rugilah orang yang mengotorinya. Selain itu, Allah juga berfirman dalam Al Quran tentang proses ke

Tuntunan Dzikir Syariat,Tarekat,Hakikat dan makrifat

Tuntunan Dzikir Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat Dzikir Syariat : “La Ilaha Illallah” diucapkan berulang2 dgn lisan sampai masuk kedalam hati sehingga lisan/mulut tak berucap lagi, rahasia dzikir ini terdiri dari 12 huruf yg sama maknanya dengan Waktu 12 jam, dzikir ini selalu dikumandangkan oleh para malaikat bumi (Malaikatul Ahyar) ketika ALLAH SWT menciptakan setiap makhlukNYA di muka bumi.Dzikir Tarekat : “ALLAH”ALLAH”ALLAH” diucapkan berulang2 di dalam hati saja dengan pengosongan pikiran fana (hampa) lalu fokus pada nama tadi sehingga nama ALLAH tadi membuat & menciptakan alam bayangan hidup  didepan mata anda sendiri, jangan kaget & takut oleh fenomena tersebut karena para jin syetan selalu mengintai anda tetapi berlindunglah Kepada ALLAH SWT yang Maha Menjaga Orang Beriman dgn ayat & doa : audzu billahi minas syathanir rajim…………… La ilaha illallah anta subhanaka inni kuntu minaz zhalimin……….lalu lafazkan… ALLAHU SALAMUN HAFIZHUN WALIYYUN WA MUHAIMIN ( Allah Ya

ILMU HATI (ILMU TAREKAT)

ILMU HATI (ILMU TAREKAT) Hati memegang peranan penting bagi manusia. Baik dan buruknya seseorang ditentukan oleh hati sebagaimana Hadis Nabi: ...اَلاَوَاِنَّ فِى الْجَسَدِ مُدْغَةً اِذَاصَلُحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَاِذَافَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ آلآوَهِيَ الْقَلْبُ “Ingatlah bahwa di dalam tubuh itu ada segumpal darah, bila ia telah baik maka baiklah sekalian badan.Dan bila ia rusak, maka rusaklah sekalian badan. Dan bila ia rusak maka binasalah sekalian badan, itulah yang dikatakan hati”. Demikianlah pentingnya peranan hati bagi manusia, oleh sebab itu manusia wajib menjaga kesucian hatinya. Adapun yang menjadi penyebab kotornya hati manusia itu adalah disebabkan berbagai penyakit yang terdapat padanya sebagaimana dijelaskan oleh firman Allah: فِى قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ “Di dalam hati mereka ada penyakit”. (Q.S. 2 Al-Baqarah: 10) Menurut Syekh Muda Ahmad Arifin terdapat 6666 ayat Al-Qur’an dan 6666 urat di dalam tubuh manusia, demikian halnya dengan hati manusia, a

CARA MENGENAL ALLAH

CARA MENGENAL ALLAH Syeikh Ahmad Arifin berpendapat bahwa setiap yang ada pasti dapat dikenal dan hanya yang tidak ada yang tidak dapat dikenal. Karena Allah adalah zat yang wajib al-wujud yaitu zat yang wajib adanya, tentulah Allah dapat dikenal, dan kewajiban pertama bagi setiap muslim adalah terlebih dahulu mengenal kepada yang disembahnya, barulah ia berbuat ibadah sebagimana sabda Nabi : أَوَلُ الدِّيْنِ مَعْرِفَةُ اللهِ Artinya: “Pertama sekali di dalam agama ialah mengenal Allah Kenallah dirimu, sebagaimana sabda Nabi SAW مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ وَمَنْ عَرَفَ رَبَّهُ فَسَدَ جَسَدَهُ Artinya: “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.             Lalu diri mana yang wajib kita kenal? Sungguhnya diri kita terbagi dua sebagaimana firman Allah dalam surat Luqman ayat 20 : وَأَسْبَغَ عَليْكُمْ نِعَمَهُ ظَهِرَةً وَبَاطِنَةً Artinya : Dan Allah telah menyempurnakan

4 Tingkatan ilmu islam : syariat,Tarekat,Hakikat dan Marifat

4 Tingkatan Ilmu Islam Syariat,Tarekat, Hakikat dan Makrifat ,  Ketahuilah dalam ajaran islam ada 4 tingkatan ilmu yang perlu anda pelajari diantaranya  1. syariat  2. tarekat 3. hakikat 4. makrifat Jika anda hanya mempelajari salah satu ilmu islam maka hal ini yang sering terjadi di kalangan masyarakat kita hingga menimbulkan perselisihan dan perbedaan pendapat serta membeda-bedakan antar umat beragama. Jika anda mengetahui ke 4 ilmu ini maka semuanya sama tidak ada perbedaan di antara muslim mau pun non muslim. Sebelum menjelaskan tentang pengertian Syariat, Tarekat, Hakekat dan  Makrifat, marilah  kita jelaskan kapan datangnya istilah-istilah tersebut. Istilah tersebut sebenarnya jaman Rasulullah tidak ada, istilah tsb muncul ke generasi yang ke tiga dari Rasulullah saw, yaitu setelah Rasulullah saw, Shahabat Nabi, Tabi’in, Itabi’in, setelah kegenerasi ketiga itulah munculnya para Tasawuf pada Abad ke 11 (5 H) Tasawuf dipakai setiap calon Sufi untuk mendekatkan diri kepada Allah at

Pengertian Syariat, Tarekat, Hakikat, dan Marifat

Pengertian Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat Sebelum kami jelaskan tentang pengertian Syariat, Tarekat, Hakekat dan  Makrifat, marilah  kita jelaskan kapan datangnya istilah-istilah tersebut. Istilah tersebut sebenarnya jaman Rasulullah tidak ada, istilah tsb muncul ke generasi yang ke tiga dari Rasulullah saw, yaitu setelah Rasulullah saw, Shahabat Nabi, Tabi'in, Itabi'in, setelah kegenerasi ketiga itulah munculnya para Tasawuf pada Abad ke 11 (5 H) Tasawuf dipakai setiap calon Sufi untuk mendekatkan diri kepada Allah atau berada dalam kehadiratnya tanpa dibatasi hijab.Bagaimana menurut syareat Islam? Ahlus sunah Waljama'ah? Suatu cara mendekat diri kepada Allah dengan istilah diatas dipersilahkan yang terpenting sesuai dengan sumber hukum dalam Islam (Al-Qur'an, Hadist) dan Syariat yang sudah ditetapkan oleh Allah. Jadi para tasawuf, itu menyatukan lahir dan batin  dalam mengamalkan syariat itu bersungguh secara istiqomah dalam mendekatkan diri kepada kepada